Warning: session_start(): open(/home/viraltema/public_html/src/var/sessions/sess_415b824eaa53cb414cf56fbeb3aefcce, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/viraltema/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/viraltema/public_html/src/var/sessions) in /home/viraltema/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Jepang Resmi Cabut Peringatan Gempa Besar, Ini Alasannya - Viraltema

Jepang Resmi Cabut Peringatan Gempa Besar, Ini Alasannya

4 months ago 15
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintah Jepang pada hari Kamis (15/8) resmi mencabut peringatan soal potensi terjadinya "gempa besar", yang menyebabkan kerusakan besar dan hilangnya nyawa. Pemerintah mengatakan bahwa kehidupan masyarakat sekarang dapat "kembali normal".

Peringatan gempa besar yang dikeluarkan pekan lalu itu, telah mendorong ribuan orang Jepang untuk membatalkan liburan dan menimbun kebutuhan pokok, mengosongkan rak-rak di beberapa toko.

"Karena tidak ada kelainan yang terdeteksi dalam aktivitas seismik dan deformasi kerak bumi, seruan khusus untuk perhatian berakhir pada pukul 17.00 (08.00 GMT)," kata Menteri Penanggulangan Bencana Yoshifumi Matsumura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, itu tidak berarti risiko (gempa bumi besar) telah hilang," imbuh Matsumura kepada wartawan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/8/2024).

"Kami telah meminta tindakan pencegahan khusus, seperti tidur sambil bersiap untuk segera mengungsi. Namun, kami tidak akan meminta langkah-langkah ini lagi, dan masyarakat Jepang kini bebas untuk kembali ke gaya hidup normal.," ujarnya.

Sebelumnya pada Kamis lalu, badan cuaca Jepang mengatakan kemungkinan terjadinya gempa besar "lebih tinggi dari biasanya" menyusul guncangan gempa dengan Magnitudo (M) 7,1 yang terjadi sebelumnya, yang melukai 15 orang.

Peringatan Asosiasi Meteorologi Jepang (JMA) adalah yang pertama berdasarkan peraturan baru yang dibuat setelah gempa bumi, tsunami, dan bencana nuklir tahun 2011 yang menyebabkan sekitar 18.500 orang meninggal atau hilang.

Read Entire Article