Warning: session_start(): open(/home/viraltema/public_html/src/var/sessions/sess_0064c61e9cc1752defd51625ab8db117, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/viraltema/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/viraltema/public_html/src/var/sessions) in /home/viraltema/public_html/src/bootstrap.php on line 59
AS Jual Helikopter Militer ke Korsel, Korut Berang! - Viraltema

AS Jual Helikopter Militer ke Korsel, Korut Berang!

4 months ago 34
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintah Korea Utara (Korut) mengecam penjualan senjata Amerika Serikat ke Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini. Korut menyebut kesepakatan untuk mengirimkan helikopter militer Apache ke Korea Selatan sebagai "tindakan yang gegabah dan provokatif", dan menambahkan bahwa Korea Utara akan membangun pasukannya sendiri sebagai tanggapan.

"Kami sangat menentang dan menolak AS dan peningkatan persenjataan oleh pasukan bawahannya," kata Kementerian Luar Negeri Pyongyang dalam sebuah pernyataan, mengacu pada Korea Selatan, dilansir kantor berita AFP, Jumat (23/8/2024).

"Ini adalah tindakan yang gegabah dan provokatif yang secara sengaja meningkatkan ketidakstabilan keamanan di kawasan ini," tambahnya, juga mengkritik penjualan senjata AS baru-baru ini ke Jepang dan sekutu Washington lainnya di Asia-Pasifik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pada hari Senin lalu, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan persetujuannya atas penjualan senjata senilai US$3,5 miliar ke Korea Selatan, yang mencakup hingga 36 helikopter serang Apache AH-64E dan peralatan terkait, termasuk rudal.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) mengatakan penjualan tersebut akan "meningkatkan kemampuan Republik Korea (nama resmi Korsel) untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan, dengan menyediakan kekuatan yang kredibel yang mampu menghalangi musuh dan berpartisipasi dalam operasi regional".

Meskipun Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan tersebut, Kongres AS masih harus menandatangani transaksi tersebut.

Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan pada hari Jumat bahwa Korea Utara adalah pihak yang "mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea".

Read Entire Article